Mengintegrasikan Multi Agen System dan SIG
Pemodelan ini dibuat dengan tujuan untuk melihat dampak yang terjadi akibat adanya aliran air permukaan yang berasal dari curah hujan terhadap kondisi Sub DAS Riam Kanan melalui simulasi dengan mempertimbangkan aspek biofisik, sosial dan iklim yang merupakan agen dalam suatu model yang dibuat. Model ini merupakan pendekatan di mana di asumsikan hanya satu agen yang berperan penting dalam peristiwa terjadinya banjir. Kejadian banjir sebenarnya bisa diprediksi melalui pemodelan dengan menggunakan seperangkat tools atau software komputer berbasis spasial melalui teknik Sistem Informasi Geografis (SIG). Namun model yang dibuat dengan tool berbasis SIG biasanya sifatnya statik sehingga pada perkembangan yang terjadi adalah munculnya tools berbasis multi agen bisa digunakan untuk mensimulasikan suatu kejadian yang sifatnya dinamik. Pengintergrasian SIG dengan model simulasi berbasis multi agen sudah lama dikembangkan seperti yang disebutkan oleh Crooks (2008) bahwa penggunaan Agent Base Modelling (ABM) untuk percobaan dan eksplorasi fenomena geografis dengan menghubungkan dengan GIS telah banyak dilakukan namun masih terbatas. Berbagai aplikasi untuk menghubungkan GIS dan ABM masih terbatas dan hanya terfokus pada representasi ruang sebagai suati seri dari diskrit sel, sementara ABM mempunyai kemampuan untuk menampilkan suatu fenomena urban secara detil.
0 comments:
Post a Comment